Untuk mengisi waktu luang banyak warga Jogja dan sekitarnya yang berkunjung ke tempat rekreasi Gembira Loka Zoo. Selain tempatnya yang sangat cocok untuk wisata keluarga, pilihan binatang yang semakin banyak dan bervariasi, hiburan yang tidak monoton, dan setiap hari selalu ada sirkus dari binatang terlatih disana. Bukan hanya pengunjung tapi instansi juga tertarik mengadakan kegiatan di Gembira Loka Zoo, selain Padakacarma pada hari Ahad tanggal 14 Desember 2014 kemarin ada pula lomba fotografi dari Nikon yang bertema “I am Nikon”. Ini menunjukkan bahwa animo masyarakat untuk berkunjung ke Gembira Loka Zoo semakin meningkat dan ternyata bukan hanya mall saja yang bisa menjadi satu-satunya tempat destinasi menghabiskan waktu di akhir pekan. Kemudian, berdasarkan penuturan dari panitia acara sendiri, kenapa lomba ini di adakan di Gembira Loka Zoo. Karena, di tempat ini pilihan reportasenya lebih banyak, kita bisa meliput dari sudut pandang satwanya, pengelolanya ataupun dari pengunjungnya sendiri. Dan yang paling penting selain mendapat ilmu tentang ke-jurnalistik-an kita juga bisa bersenang-senang di sini
Jujur, baru ketiga kali ini saya masuk Gembira Loka Zoo. Dan jujur, terakhir kali saya masuk di tempat ini adalah kelas satu SMP dan itu karena ada kegiatan Hizbul Wathon (Kepanduan) dari sekolah saya. Masuk ke tempat ini, saya cukup heran karena perkembangannya sudah sangat pesat sejak saya terakhir kali kesini. Dari tempat parkir saya sudah melihat dari plat kendaraan bahwa pengunjung Gembira Loka Zoo bukan hanya dari dalam Jogja tapi luar DIY.
Seperti kebanyakan tempat rekreasi lain, di Gembira Loka Zoo saya masih melihat masalah yang sama yaitu, sampah. Saya melihat dari pengamatan saya, masih banyak pengunjung yang buang sampah tidak pada tempatnya. Kemudian berdasarkan wawancara saya dengan beberapa petugas disana masalah yang paling sering dihadapi dan paling susah di atasi adalah sampah. Dan opini saya, lebih baik pengelola memperbanyak tempat sampah dan sangat lebih baik lagi kalau tempat sampah itu diberi mural, selain untuk memperindah dan memperunik tempat rekreasi ini, di berinya mural akan membuat tempat sampah lebih mencolok yang tentunya akan membuat pengunjung lebih mudah menemukan dimana tempat sampah itu berada.
Berikutnya berdasarkan wawancara dengan pembimbing saya. Rata-rata pekerja di Gembira Loka Zoo adalah pekerja part-time yang sedang menempuh kuliah. Kebanyakan dari mereka hanya bekerja di hari Sabtu dan Ahad, karena pada hari-hari itu memang waktu senggang mereka dan pastinya pada dua hari itu adalah weekend yang tentunya intensitas pengunjung lebih banyak daripada hari-hari biasa. Motivasi para mahasiswa/i ini ingin bekerja di Gembira Loka Zoo adalah untuk menyalurkan hobi mereka sebagai pencinta alam, selain itu mereka ingin mencari pengalaman dan tentunya mencari ilmu tentang satwa
Dan terakhir hal yang masih mengganjal di pikiran saya adalah adanya koin receh di dua kolam, yaitu di kolam hewan reptile dan unggas. Melihat hal semacam itu saya teringat kolam di Perancis yang menurut kepercayaan setempat harus melempar koin di kolam agar hidupnya beruntung. Jika dikaitkan dengan kolam di Gembira Loka Zoo saya menebak pasti awalnya memang ada beberapa koin yang secara tidak sengaja jatuh ke kolam, kemudian para petugas belum sempat membersihkannya, berikutnya banyak pengunjung yang menirukannya. Karena pada saat itu saya melihat ada pengunjung yang dengan sengaja melempar koin ke kolam. Koin-koin ini pula yang sepertinya tidak akan dilewatkan oleh para peserta fotografi. Salah satu peserta fotografi bahkan berujar “ini pasti ada hubungannya dengan mistisme”. Well, mungkin hanya sekian dari reportase yang bisa saya tulis disini, terimakasih sudah menyempatkan waktunya membaca sedikit dari tulisan saya.