Friday, 12 August 2016

Batik Salatiga


            Mungkin masih banyak yang belum mengetahui kalau Salatiga mempunyai batik khasnya sendiri, nama batiknya adalah batik Plumpungan. Jadi, sejarahnya pada tahun 2000 masyarakat Salatiga menginginkan memiliki batik dengan corak khas kota Salatiga. Dengan adanya corak batik khas Salatiga warga kota Salatiga berharap batik ini akan menjadi seragam bagi Pegawai Negeri Sipil di kota Salatiga pada hari tertentu, hal ini sekaligus menjadi kebanggan tersendiri bagi warga kota Salatiga. Dinas Kepariwisataan kota Salatiga pun ternyata menginginkan hal tersebut juga. Awalnya corak yang akan dipilih adalah corak tumbuh-tumbuhan. Kemudian Dinas Kepariwisataan Salatiga menemukan suatu foto batu prasasti yang ada di desa Plompongan (Plumpungan) Salatiga. Batu prasasti itu jika di masukkan dalam corak batik akan berbentuk seperti yang ada dalam gambar dibawah ini

            Tahun-tahun selanjutnya, Dinas Kepariwisataan mengadakan suatu lomba desain corak batik Plumpungan, agar masyarakat kota Salatiga bisa turut berpartisipasi dalam suksesnya pengadaan batik khas Salatiga sekaligus menjadi kegiatan sosialisasi yang diadakan Dinas Kepariwisataan kepada masyarakat kota Salatiga agar lebih mengenal batik khas kotanya.
            Ciri khas yang paling membedakan batik Salatiga (biasa disebut Batik Selotigo) adalah adanya dua bulatan, satu bulatan kecil serta satu bulatan yang lebih besar. Selain motif plompongan yang sudah saya jelaskan. Batik Selotigo juga mempunyai motif lain, yaitu motif waturumpuk. Waturumpuk merupakan sebuah batu brtumpuk-tumpuk, bukan prasasti, dan merupakan suatu tetenger atau tanda suatu tempat pada masa kejayaan Raja Bhanu, Waturumpuk ini ditemukan tidak jauh dari lokasi Prasasti Plumpungan. Motif Waturumpuk jika dimasukkan dalam motif batik akan berbentuk seperti gambar dibawah ini.

            Motif Waturumpuk diharapkan tidak jauh berbeda dari motif batik Plumpungan, yaitu adanya dua bulatan, satu bulatan kecil serta satu bulatan yang lebih besar. Maka dibuatlah motif batik Seperti gambar dibawah ini

            Selain motif seperti gambar yang ada disamping. Berkembang pula motif Waturumpuk Plumpungan, yang merupakan gabungan dari dari motif Waturumpuk dan motif Plumpungan. Motif itu seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

Poster Safety Health Environment


[Tugas Hari ke 2 PPSMB]

     Di hari kedua PPSMB gw di suruh bikin poster dengan tema Safety Health Environment. Poster itu dibuat hanya beberapa menit saja - maklum deadliner. Sebenernya gw pengen banget presentesiin itu poster, tapi gara-gara gak ada waktu dan ternyata emang ga diberi kesempatan ya gw presentasiin disini.

     Mungkin beberapa orang ngliat kalo poster nya terlalu simpel, tapi emang style desain gw kaya gitu. Di poster itu gw nekanin banget penting nya njaga pesisir kita, jadi tanpa kita sadari wilayah daratan kita tuh semakin menyempit - walaupun dengan presentase yang kecil. Maka dari itu untuk ngejaga di bikinlah perlindungan di pesisir kita. Perlindungan tuh ada dua, pertama perlindungan buatan yang dibikin manusia kayak pemecah ombak di Pantai Glagah Kulonprogo. Yang kedua perlindungan alami yang udah di sedia in sama alam yaitu Pohon Bakau (Mangrove)

     Dua perlindungan tadi punya satu persamaan. Yaitu, sama-sama punya daya tarik wisata. Tapi, Mangrove punya kelebihan tersendiri, dia bisa jadi tempat hidup buat ikan-ikan kecil. Mangrove tuh kan pohon, jadi pastinya lebih melestarikan lingkungan.